About

Recruitment Management Trainee British American Tobacco

May 20, 2009



Setelah kuliah bahasa inggris aku langsung ke SAC untuk melihat pengumuman lowongan kerja yang ada di SAC. ternyata ada pengumuman management trainee di British American Tobacco, perusahaan rokok terbesar ke dua di dunia. Dengan modal baru semester akhir aku coba apply dan ternyata ketika meminta Application Form ternyata ada kolom untuk yang undergraduate. Aku harus mengisi form yang bergitu banyak...5 halaman buk!!!.

Dengan sejujurnya ya aku ngisi form itu. Setelah itu aku scan semua lampiran dan form yang diperlukan terus aku kirim ke email HRD nya. selang beberapa hari ketika sedang asik berduaan ama aura kasih (Di mimpi..hehe) eh hp berbunyi dan ternyata telp dari no jakarta. Wah lansung aku angkat. "Good afternoon" kata suara di telp. dengan masih mengejar nyawa yang lagi nyangkut ama aura kasih aku juga jawab "good afternoon" dan selanjutnya suara perempuan itu berbicara bahasa inggris, ternyata dari pihak BAT, di telp itu aku di short interview untuk memperkenalkan diri dengan basa inggris. dan di akhir aku disuruh datang ke perpus lantai 2 untuk menghadapi tes berikutnya.

Kamis pagi aku berangkat dengan berpakaian ala eksmud ke perpus lantai 2 dan ternyata sudah pada datang peserta lainnya. Setelah ngajak ngobrol beberapa ternyata ada yang dari jogja dan jakarta, dan ada yang sudah S2 malah,,,mental lumayan keder. aku harus menyaingi mahasiswa S2..tapi gak masalah nothing to lose.

Setelah mendengarkan presentasi tentang BAT ada tes pertama dimana tes tersebut kita disuruh menganalisa kondisi perusahaan. Ribet juga ternyata, apalagi semuanya in English Bro!! jadi makin pusing. Setelah itu ada group discussion yang membahas tentang analisa yang kita lakukan. kita dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian menganalisa yang telah kita tulis. Dan tentunya group discussion itu juga in English!!. setelah kita membahas kemudian presentasi per kelompok untuk mempresentasikan hasil pembahasan kita tadi..duh ternyata meskipun sekian lama jadi pemandu di ITS asih aja untuk pengalaman presentasi di perusahaan masih belum bisa selancar ketika mandu. dan yang fatal kita kaku banget dan kurang senyum..

Setelah bergiliran presentasi kemudian kita nunggu pengumuman yang diumumin di akhir. dan ternyata yang lolos dari 40 orang peserta hanya diambil 5 orang bahkan dari marketing tidak ada yang diambil meskipun ada beberapa yang pendidikannya S2. 5 orang itu masih akan menjalani tes berikutnya hari jumatnya dan gak tau akan diambil berapa dari tes itu. haduh ternyata cari kerja tu susah..tapi dari pengalaman itu aku belajar banyak dan tentunya akan bisa jadi perbaikan kedepannya.

by rakhmad adi rodiyat
28 mei 2009
»»  READMORE...

Konfigurasi Robot

May 08, 2009

Ada beberapa jumlah dari konfigurasi robot yang umum dipakai. Biasanya dikontrol secara elektronik, hidrolik atau pneumatik. Tiap jenis konfigurasi memiliki area kerja yang berbeda. Oleh karenanya sangat penting untuk mengerti konfigurasi dan memilih tipe yang paling cocok pada aplikasi yang dibutuhkan.

Konfigurasi adalah cara untuk mengklasifikasikan di dalam robot-robot industri. Konfigurasi merujuk pada bentuk geometri dari manipulator robot, yaitu bagaimana cara hubungan dari manipulator pada setiap joint. Robotic Industries Association (RIA) mendefenisikan robot sebagai manipulator yang didesain untuk memindahkan material, benda, alat atau peralatan tertentu lewat pergerakan yang terprogram untuk melakukan berbagai macam tugas.  
Secara umum terdapat lima konfigurasi robot yang digunakan di industri, yaitu : Cartesian Robot, Cylindrical Robot, Spherical Robot, Articulated Robot, SCARA (Selectively Compliant Assembly Robot Arm).
1.Cartesian Configuration
Kofigurasi Cartesian memiliki pergerakan pada sumbu X,Y dan Z. Cartesian Robot memiliki bentuk perhitungan kinematik yang paling sederhana karena hanya konfigurasi linear. Keuntungan utama dari geometri cartesian adalah kemampuannya untuk bergerak pada arah linear ganda. 
Cartesian Robot memiliki struktur yang paling kaku. Hal ini sangat menguntungkan untuk mengangkat beban yang berat dan pengulangan yang tinggi pada seluruh area pergerakan. Cartesian Robot memiliki pengulangan yang lebih baik pada area kerja yang luas dibandingkan dengan SCARA atau articulated arm. Pergerakan aksis X dan Y lebih lambat dibandingkan pergerakan rotari dari konfigurasi yang lain dan membutuhkan area penempatan yang paling besar dibandingkan dengan konfigurasi lain untuk luas daerah kerja yang sama. 
2. Cylindrical Configuration
Robot Cylindrical memiliki 2 pergerakan aksis ortogonal prismatik (horisontal dan vertikal) dan satu aksis putar, membentuk sistem koordinat silindris. Konfigurasi ini memiliki kemampuan yaitu kecepatan pergerakan yang lebih tinggi pada bidang horisontal dibandingkan dengan sistem cartesian. Namun untuk pergerakan garis lurus pada konfigurasi ini membutuhkan perhitungan yang rumit dan lebih lambat. Resolusi penempatan dari end effector tidak konstan tapi tergantung pada derajat pergerakan. Beberapa contoh aplikasi robot cylindrical untuk pemindah barang ataupun perakitan.
3. Spherical Configuration
Konfigurasi spherical atau polar terdiri dari dua revolute joint dan satu linear joint (RRP), seperti pada gambar 2.7. Robot spherical digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang berat. Robot ini mempunyai keuntungan dalam hal kecepatan operasi karena mempunyai base rotary, tetapi mempunyai persamaan gerak yang jauh lebih komplek dibandingkan dengan robot cartesian maupun cylindrical.
4. Articulated Configuration
Pergerakan dari lengan konfigurasi articulated (anthropomorphic) sangat kompleks. Semua joint memiliki kemampuan berputar dan hal itu membutuhkan perhitungan kinematik yang paling rumit. Sebuah konfigurasi articulated hampir memiliki pergerakan yang sama dengan pergerakan lengan manusia, dan hal ini memberikan fleksibilitas atau derajat kebebasan yang tinggi dalam mengakses objek. 
Robot articulated mungkin memiliki 2 atau lebih joint atau bahkan lebih rumit dengan sepuluh joint. Derajat fleksibilitas yang tinggi memiliki kebutuhan yang lebih rumit, kecepatan yang lebih rendah, dan biaya yang lebih tinggi. Resolusi penempatan dari end effector tidak konstan pada bidang bidang tertentu. Konfigurasi ini sangat populer pada laboratorium yang membutuhkan sistem integrasi yang rumit, tergantung pada derajat fleksibilitasnya.
5. SCARA (Selectively Compliance Assembly Robot Arm)
Konfigurasi ini terdiri dari 2 atau lebih joint revolusi dan 1 prismatik. Konfigurasi SCARA merupakan konfigurasi yang terbaru, yang dikembangkan oleh Professor Hiroshi Makino dari Universitas Yamanashi, Jepang. Seperti namanya, konfigurasi ini telah di desain untuk memberikan pergerakan pada arah horizontal dan memiliki keuntungan pada tugas perakitan.
Kinematik dari konfigurasi ini cukup rumit dan pergerakan komponen bertikal dari konfigurasi ini agak terbatas. Oleh karenanya konfigurasi ini mampu mencapai sekitar objek namun tidak mampu melaluinya. Resolusi penempatan dari end effector tidak konstan pada bidang kerja dan robot ini memiliki derajat yang tinggi akan pengulangan posisi. Konfigurasi ini biasanya lebih cepat dan lebih mahal dibandingkan konfigurasi Cartesian. Aplikasnya terbatas pada pemindah barang dengan kecepatan tinggi.
by Rakhmad Adi Rodiyat
»»  READMORE...

AVR ATMega16

May 06, 2009

Mikrokontroler AVR ATMEGA 16

(Rakhmad Adi Rodiyat, ITS Student)

AVR adalah mikrokontroler RISC ( Reduce Instruction Set Compute ) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvardm yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR mempunyai kepanjangan Advance Versatile Risc atau Alf and Vegard’s Risc Processor yang berasal dari nama dua mahasiswa Norwegian Institute of Technology (NTH) yaitu Alf Egit Bogen dan Vegard Wollan.
AVR memeliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi yang lebih cepat karena sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam satu siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS 51 yang memiliki arsitektur CISC ( Complex Instruction Set Compute ) dimana mikrokontroler MCS 51 membutuhkan 12 siklus Clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Selain itu, mikrokontroler AVR memiliki fitur yang lengkap (ADC Internal, EEPROM Internal, Timer/counter, Watchdog Timer, PWM, PORT I/O, komunikasi serial, komparator, I2C, dll. Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat menggunakannya untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum AVR dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu :
a. Keluarga AVR Tiny
- 1 – 8 Kbyte memori program
- 8 – 20 kemasan jumlah pin
- Peripheral yang terbatas
b. Keluarga AVR Mega
- 4 – 256 Kbyte memori program
- 28 – 100 kemasan pin
- Peripheral lebih banyak
c. Keluarga AVR untuk aplikasi yang spesifik
Keluarga AVR mega dengan fitur spesial yang tidak ditemukan pada keluarga AVR di atas seperti, kontroler LCD, Kontroler USB, advance PWM, dan lain-lain.

Pada buku ini akan dibahas tentang mikrokontroler ATMEGA 16 Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
• Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi dengan daya yang rendah
• Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16 MHz
• Memiliki kapasitas Flash Memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SAM 1 Kbyte.
• Saluran I/O sebanyak 32 buah yaitu Port A, Port B, Port C, Port D
• CPU yang terdiri atas 32 buah register
• Unit interupsi internal dan eksternal
• Port USART untuk komunikasi serial
• Fitur Pheripheral
• Tiga Buah Timer/Counter 8 bit dengan kemampuan membandingkan.
 2 Buah Timer/ounter 8 bit dengan Prescaler terpisah dari Mode Compare.
 1 buah Timer/Counter 16 bit dengan Presclaer terpisah, Mode Compare, dan Mode Capture.
• Real time counter dengan Oscillator tersendiri
• 4 Channel PWM
• 8 Channel, 10 bit ADC
o 8 single ended channel
o 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP
o 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x,10x,200x
• Byte oriented Two wire serial interface
• Programmable Serial USART
• Antarmuka SPI
• Watchdog Timer dengan Oscillator internal
• On-chip Analog Comparator

Untuk pemrograman mikrokontroler AT MEGA 16 digunakan bahasa C dengan compiler Code Vision.Konfigurasi komponen ini dikemas dalam bentuk DIP (dual inline package) 40 pin. Pada gambar 2.23 diperlihatkan konfigurasi pin-pin dari mikrokontroler ATMEGA 16 dari Atmel ini:


»»  READMORE...