About

Kaderisasi ITS dan implementasinya di masa kini

September 11, 2008


Jika kita berbicara kaderisasi, maka erat kaitannya dengan sebuah lembaga atau organisasi. dimana lembaga tersebut melakukan kaderisasi untuk mendapatkan kader kader yang akan meneruskan perjuangan dari lembaga atau organisasi tersebut. Jika kita kerucutkan pada lembaga institusi yang dalam topik kali ini adalah mahasiswa. Maka banyak sekali pola kaderisasi yang diterapkan oleh masing masing institusi. Dalam hal ini penyelenggara kaderisasi tersebut adalah organisasi mahasiswa dari institusi yang bersangkutan. Seringkali kita samakan kaderisasi dengan peloncoan. Padahal jika dilihat dari arti sebenarnya kaderisasi adalah sebuah transformasi nilai dan Proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai nilai tertentu kepada seorang kader, sedangkan beberapa mitos dan fakta peloncoan:
  • Mitos : peloncoan hanyalah sekedar olok olok atau suatu candaa
    • Fakta : peloncoan adalah aksi unjuk kekuatan dan pengendalian atas orang lain- hal itu adalah pembohongan. peloncoan adalah penghinaan, merendahkan dan bahkan ancaman hidup
  • Mitos : Peloncoan efektif untuk mengajari rasa hormat dan mengembangkan kedisplinan
    • Fakta : rasa hormat harus didapatkan dengan keteladanan, bukan dengan diajarkan. korban dari peloncoan jarang dilaporkan memiliki rasa hormat kepada pelaku peloncoan, bahkan bisa menimbulkan ketidakpercayaan dan kebencian terhadap pelaku peloncoan
sebenarnya masih banyak mitos dan fakta yang jelek tentang makna sebenarnya peloncoan. Jadi kita sebaiknya benar benar bisa memilih manakah yang patut diterapkan khususnya di dunia pendidikan. Kaderisasi di ITS pada beberapa tahun lalu hampir sama dengan tahun tahun sebelumnya. Menggunakan konsep yang benar benar bisa dikatakan dengan kaderisasi. Namun pada 3 tahun belakangan proses kaderisasi di ITS mulai sedikit dihambat oleh pihak birokrasi yang memiliki pendapat sendiri dengan makna kaderisasi. Hal itu cukup berdampak besar terhadap dinamisasi mahasiswa di ITS khususnya dinamisasi Ormawa di ITS. Hampir dapat dirasakan bahwa gereget ormawa kini sudah tidak terlalu terasa bahkan dapat dikatakan lesu. hal ini perlu kita pikirkan bersama mengingat peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa dalam suatu negara sangatlah besar. Mahasiswa sebagai tingkat tertinggi dalam dunia pendidikan perlu berperan dan kritis terhadap dinamisasi yang ada pada negara. Mahasiswa pula menjadi penyalur aspirasi rakyat mengingat bahwa sekarang, kepercayaan warga masyarakat terhadap wakil rakyat berkurang akibat dari beberapa wakil rakyat yang melakukan hal hal yang tidak terpuji.




1 comments:

Anonymous said...

andai mereka paham, ternyata secara sikap dan perilaku tidak didapat di dalam kelas, tetapi dilalui melalui organisasi dan pengaderan di kampus, yang sebagain perusahaan tidak hanya ingin mendapatkan kualitas hardskill bagus tapi kepemilikan softskill yang mantap juga sangat diperlukan.